Minggu, 05 Mei 2013

DI BIBIRNYA ADA DUSTA (Mira W)

"Di dalam hidupku, memang melintas banyak wanita. Tetapi hanya seorang yang kuundang singgah di hatiku.” — Roy (hal. 311)


Ray Putra Fajar dan Roy Putra Fajar adalah saudara kembar identik yang sifatnya sangat berlawanan arah bagai kutub utara dan kutub selatan. Keduanya sama-sama memiliki wajah yang tampan, tubuh atletis dan otak cerdas. Keduanya juga seorang dokter, Ray mahasiswa kedokteran, sedangkan Roy seorang dokter hewan. Kedua orang tua mereka bercerai sejak umur mereka 10 tahun. Ray ikut ayahnya tinggal di Jakarta sedangkan Roy ikut ibunya dan tinggal di Sydney. Ray yang tinggal bersama ayah dan ibu tirinya memiliki sifat yang kalem dan serius. Berbeda dengan Roy yang memiliki sifat humoris, menyenangkan dan menganggap enteng semua masalah. Perbedaan lainnya adalah selera mereka terhadap pasangan. Ray memiliki sifat menyimpang sehingga tertarik dengan sesama jenis alias gay, sedangkan Roy adalah playboy yang setiap hari berganti-ganti pasangan.

Suatu hari Ray meminta Roy untuk bertukar tempat. Ray yang gay disuruh ayahnya untuk menaklukkan hati seorang gadis yang sangat keras kepala jika ingin mendapat warisan ayahnya. Bagaimana Ray bisa melakukannya jika dia sendiri adalah seorang gay?? Satu-satunya orang yang bisa menolongnya adalah Roy. Roy yang playboy dan terbiasa menaklukkan hati banyak gadis pasti bukan masalah jika harus menaklukkan gunung es. Akhirnya mereka pun bertukar tempat. Ray berada di Sydney dan Roy ke Jakarta.

Masalah pun terus berdatangan selama mereka bertukar tempat. Roy yang normal harus tersiksa menghadapi Boney, kekasih Ray yang notabene seorang pria. Sedangkan Ray harus kewalahan menghadapi pacar-pacar Roy di Sydney yang berjibun. Di Jakarta, Roy jatuh cinta dengan salah satu teman koas Ray yang bernama Natalia Dewi. Menurut Roy, Lia berbeda dengan gadis-gadis lainnya dan dia sangat cantik. Suara Lia mengingatkan Roy pada ibunya, salah satu kriteria gadis yang akan dicintainya sepenuh hati. Namun, Natalia bukanlah gadis yang gampang ditaklukkan. Selain itu, dia juga harus melelehkan hati beku putri tuan Oswald Luntungan, pengusaha besar yang mampu menyelamatkan perusahaan ayah Roy.

Dengan perlahan tapi pasti, Roy pun mampu melakukan tugasnya dengan sempurna. Dia juga berhasil menaklukkan hati Natalia Dewi, gadis yang membuatnya tergila-gila. Meskipun awalnya Lia merasa aneh pada Ray yang tiba-tiba tertarik padanya. Jelas-jelas Ray adalah seorang gay. Tapi, pesona Roy tidak mampu dihindari Lia sehingga dia pun jatuh cinta pada pemuda itu. Masalah pun datang ketika tugas Roy selesai. Ray meminta segera bertukar tempat kembali karena sudah sangat merindukan kekasihnya, Boney. Sementara Roy yang tidak ingin penyamarannya ketahuan, pun menyetujuinya. Meskipun dia tidak rela meninggalkan Lia, gadis yang dicintainya. Dia pun mulai jarang betemu Lia bahkan dia juga mengucapkan selamat tinggal dan kembali ke Sydney. Sedangkan Lia sendiri sedang mengandung anak Roy. Karena Lia merasa Roy mulai menghindarinya, dia belum berani mengatakannya pada Roy.

Masalah semakin rumit ketika Ray mengalami kecelakaan fatal dan membuatnya koma. Bahkan tidak ada seorang dokter pun yang berani menjamin keselamatannya. Roy yang kebetulan masih di bandara langsung mengurungkan niatnya kembali ke Sydney. Dan kali ini ia memerankan dirinya sendiri, sebagai Roy saudara kembar Ray, di hadapan teman-teman Ray, termasuk Natalia. Natalia yang tidak tahu urusan tukar menukar identitas antara Roy dan Ray mengira bahwa Ray yang sedang koma adalah ayah dari anak yang dikandungnya. Merasa ia tidak akan diterima keluarga Ray yang konglomerat, dan karena persaaan cintanya yang sangat besar pada kekasihnya itu, akhirnya Lia pun menyerah. Keberadaannya mungkin tidak akan berarti apa-apa dan malah akan menambah masalah menjadi rumit. Akhirnya pada suatu malam, Natalia pun berdoa dan membuat perjanjian pada Tuhan, bahwa jika Tuhan menyelamatkan kekasihnya, maka dia tidak akan meminta Ray bertanggung jawab kepadanya dan akan menghilang dari kehidupan Ray selamanya. Ternyata Tuhan mengabulkan doa Lia. Ray pun sembuh. Dan Lia pun menghilang. Sementara itu, Roy yang semakin yakin akan perasaannya pada Lia, mencari-cari Lia untuk melamarnya. Sayang, Lia sudah terlanjur menghilang. Kemanapun Roy mencarinya, Lia tidak pernah ditemukan. Roy pun menyerah dan kembali ke Sydney.

Setahun berlalu. Ayah Roy meninggal sehingga Roy pun kembali ke Jakarta untuk hadir di pemakaman ayahnya. Di pemakaman itu, dia bertemu Lia. Ada sedikit perubahan pada gadis itu. Lia tampak sedikit gemuk. Saat bertemu kembali dengan Roy itulah Lia sadar bahwa pria yang dicintainya selama ini adalah Roy, bukan Ray.  Dia dapat mengenali tatapan mata Roy. Lia pun segera pergi dan Roy mengejarnya sampai ke rumah. Saat di rumah Lia, Roy tahu bahwa Lia mempunyai seorang bayi laki-laki. Roy yakin bayi itu adalah anaknya. Dia dapat merasakannya saat menggendong bayi itu. Sayang, Lia mengusirnya dan mengatakan bahwa bayi itu bukan anak Roy. Roy tahu Lia berbohong. Dia pun meminta maaf pada Lia dan mengajaknya menikah. Tapi Lia menolak. Dia tidak mungkin melanggar janjinya pada Tuhan. Sekalipun saat itu dia belum tahu bahwa yang kecelakaan adalah Ray, bukan Roy, tapi yang dia doakan sepenuh hati adalah pria yang dicintainya, ayah dari anaknya, Roy. Roy pun tetap membujuknya dengan segala usaha, akan tetapi semua itu sia-sia. Lia tetap menolaknya dan mengusirnya. Roy pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia pun pergi. 

"Di dalam hidupku, memang melintas banyak wanita. Tetapi hanya seorang yang kuundang singgah di hatiku.”  Kata Roy pada Lia sesaat sebelum mennggalkan rumah Lia. 

Lima tahun berlalu. Roy pun kembali pada kehidupannya yang dulu, berganti-ganti pasangan setiap saat. Namun, tidak ada yang mampu memikat hatinya seperti Natalia Dewi. Sedangkan Ray kehilangan Boney. Boney meninggal karena HIV. Saat menemui Roy di Sydney itulah Ray menceritakan pada Roy percakapan Boney dengan Natalia di malam saat Ray sedang koma. Dari situ Roy baru tahu alasan Lia terus menolaknya bahkan melarang dirinya untuk menjadi ayah dari anaknya sendiri. Karena dusta-dustanya itu, Lia harus menanggung penderitaannya sendiri, dan Roy pun kehilangan satu-satunya gadis yang dicintainya. Roy pun menyesal. Namun, apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Gadis yang dicintainya kini tinggal bayang-bayang.