Selasa, 23 April 2013

PERPANJANGAN KTP YANG RIBET

Gue pengen berbagi pengalaman aja masalah pelayanan KTP di kantor kecamatan di daerah gue yang jauh dari yang seharusnya. ini pertama kalinya gue ngurus KTP di kecamatan, dulu pas awal kan kolektif, jadinya gue ga ngurusin sendiri. Dan e-KTP gw belum jadi, so gue perpanjangan KTP biasa.

Tadi pagi gue datang ke kecamatan di daerah gue dengan membawa beberapa berkas yang dibutuhin buat perpanjangan KTP. Pas gue dateng, loket yang tulisannya pelayanan KTP tutup. Akhirnya gue masuk ke kantornya, ternyata semua urusan perpanjangan KTP lama dialihkan ke dalam kantor. Pas gue masuk, gue bingung mesti ke mana cos semua pegawainya lagi pada asyik ngobrol, ga ada yang nyadar gue masuk ke dalem. Pas gue ngedeketin salah satu meja (si ibu-ibu gitu), awalnya dia ga merhatiin gue, pas gue mo duduk di kursi depan mejanya, akhirnya si ibu ngelihat gue. Seharusnya sebagai pegawai kecamatan yang biasanya disebut sebagai civil servant, si ibu nyapa gue dan nanyain apa keperluan gue, misalnya, " Selamat pagi dik, ada kepeluan apa?" atau "ada yang bisa saya bantu?" gitu kan? Tapi si ibu itu malah diem aja sambil ngelihatin gue dari ujung kepala ampe ujung kaki dengan muka sinis kayak bilang "Mo minta sumbangan ya?" Gue pun duduk dan langsung bilang mo perpanjangan KTP tanpa nunggu dia tanya (klo nunggu dia nanya kayaknya ampe sore juga ga bakal ditanya dah). Dia pun diem aja ga bilang apa-apa. Gue langsung nyodorin syarat-syarat nya aja (terus terang gw juga bete abis). Trus si ibu nulis-nulis gitu dan ngasihin secarik kertas sambil bilang, " Tunggu aja, ntar dipanggil buat foto." Akhirnya gue keluar dan duduk di depan ruang foto. 

Sambil nunggu foto, gue baca kertas yang dikasihin si ibu tadi. Di situ tertulis tanggal pengambilan 2 minggu lagi. Ya kali??? padahal gue udah tanya ke mana-mana yang namanya perpanjangan KTP tu langsung jadi ga ada sejam, kagak pake nunggu berhari-hari bahkan ampe berminggu-minggu. And GRATIS kalo belum telat. Klo telat bayar 35 ribu. Dan KTP gue belum expired alias belum telat. Harusnya ga didenda and langsung jadi kan??? Akhirnya habis foto gue tanya ke si bapak yang bagian bikin KTP. Si bapak bilang jadinya ya sesuai ama tanggal yang tertulis di kertas itu. Gue bilang bukannya perpajangan KTP tu langsung jadi? dan lo tahu apa jawaban si bapak itu???? "Kan KTP nya belum telat dik, ya jadinya 2 minggu. Kalo udah telat ya sehari langsung jadi." WHAATTT?????? Masuk akal ga sih kata-kata dia? Mana ada peraturan kayak gitu. Yang ga telat malah di lama-lamain, yang telat malah langsung jadi. Dunia kebalik ga sih?? Mentang-mentang yang telat bayar 35 ribu, trus langsung dibikinin. Belum telat juga KTP gw umurnya tinggal sehari. Klo 2 minggu lg jatohnya sama aj kaleeee...
Bokap gue yang nemenin gue protes. Mana ada aturan kayak gitu? Orang peraturannya langsung jadi kok! Trus si bapak itu nanya, emang mo dipake ya, KTP nya? (Ya iyalah, emangnya bikin KTP cuma buat menuh2in koleksi kartu di dompet? Please deh). Akhirnya si bapak itu bilang, tunggu aja, saya buatin sekarang. Akhirnya gue nunggu and ga ada setengah jam tu KTP udah jadi dan ga perlu nunggu ampe 2 minggu.

Begitulah kisah pelayanan di kantor kecamatan. Perpanjangan KTP sebenarnya bukanlah hal yang ribet. Tapi pelayanannya yang amat sangat kurang baik membuat masyarakat menjadi males melakukannya.Pegawai kecamatan yang seharusnya memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat malah seenaknya dan membuat masyarakat ga nyaman. Apakah itu sikap yang patut ditunjukkan oleh seorang civil servant yang digaji ama pemerintah untuk melayani masyarakat??? Gue rasa itu sangatlah memalukan dan mesti ditindaklajuti. Bagaimana negara bisa melayani rakyat dengan baik jika hal-hal kecil seperti itu tidak bisa dilakukan dengan baik? 

Rabu, 17 April 2013

THE POSSESSION


The possession merupakan film bergenre horror yang merupakan kisah nyata sebuah keluarga selama 29 hari. Dalam waktu 29 hari, keluarga tersebut harus berjuang untuk menyelamatkan jiwa anak mereka yang dikuasai iblis.
          Dikisahkan ada sebuah keluarga yang memiliki dua orang anak perempuan yang berumur sekitar 11 dan 12 tahun bernama Emily dan Hannah. Kedua orang tua mereka baru saja bercerai 3 bulan yang lalu karena sang ayah terlalu sibuk dengan pekerjaan. Akhirnya, mereka pun bergantian tinggal di rumah ayah dan ibu mereka. Setiap weekend Hannah dan Emily tinggal di rumah ayahnya.
          Pada suatu weekend, mereka pun dijemput sang ayah untuk tinggal di rumahnya. Ternyata sang ayah baru saja membeli rumah yang sederhana namun indah karena terletak di dekat hutan. Emily yang periang dan suka petualang pun memilih kamar yang jendelanya menghadap ke hutan. Keesokan harinya, sang ayah mengajak mereka membeli perabot-perabot yang dibutuhkan untuk mengisi rumah baru mereka. Ayah pun mengajak mereka ke suatu rumah yang sedang mengadakan lelang untuk barang-barang lamanya. Emily dan Hannah pun memilih barang-barang yang mereka sukai. Pada saat itu Emily melihat sebuah kotak kayu yang memiliki ukiran-ukiran indah di bagian atasnya. Emily langsung jatuh cinta pada kotak itu dan meminta ayahnya untuk membelikannya. Sang ayah pun segera membayar barang-barang yang dipilih anaknya.
          Sesampainya di rumah, Emily meminta ayahnya untuk membukakan kotak itu karena dia tidak bisa membukanya. Ayahnya sudah berusaha membuka kotak itu, namun kunci kotak itu tidak mau terbuka. Akhirnya ayahnya bilang mungkin si pembuat kotak itu tidak menginginkan kotaknya dibuka. Emily pun menyerah.
          Malam harinya, Emily tidak bisa tidur karena pikirannya dipenuhi oleh kotak itu. Dia pun mengambil kotak yang diletakkan di meja kamarnya itu dan membawanya ke tempat tidur. Dia mencoba membukanya lagi, dan ajaib, kotak itu pun terbuka. Di bagian dalam tutup kotak itu terdapat cermin yang sudah usang. Di dalam kotak terdapat berbagai barang aneh seperti cincin, kalung, gigi, rambut dan beberapa barang aneh lagi. Emily tertarik pada cincinnya kemudian memakai cincin itu. Setelah puas melihat isi kotak itu, Emily pun tidur sambil memeluk kotaknya.
          Keesokan harinya, tiba-tiba ia berubah menjadi pendiam. Hannah merasa aneh karena tidak biasanya Emily diam. Hannah pun menanyakannya pada Emily ada apa dengannya. Emily pun menjawab dia sendiri juga tidak tahu, tapi dia merasa bahwa dirinya bukanlah dirinya sendiri. Hannah mengira hal itu terjadi karena perceraian orang tua mereka. Hannah pun menasehati Emily untuk tidak terlalu memikirkannya.
          Semakin hari sikap Emily semakin aneh dan semakin pendiam. Pada minggu berikutnya pada saat sarapan di rumah ayahnya, Hannah bercerita tentang kegiatan Cheer nya dengan penuh semangat. Namun, Emily hanya diam saja dan makan seperti orang kelaparan. Dia terus menerus memasukkan potongan roti ke dalam mulutnya tanpa jeda. Ayahnya merasa aneh akan sikap Emily sehingga dia tidak mendengarkan Hannah dan terus mengamati Emily. Akhirnya ayahnya memperingatkan Emily untuk makan pelan-pelan, tetapi Emily tidak menghiraukan dan makan semakin cepat. Ayahnya pun membentaknya dan memegangi tangan Emily. Saat itu juga Emily langsung menusukkan garpu yang dipegangnya ke tangan sang ayah. Dia pun terkejut dengan apa yang dilakukannya. Emily pun segera meminta maaf pada ayahnya. Sejak saat itu, ayahnya mulai mencurigai perilaku Emily. Ditambah pada saat ayahnya mengantar mereka kembali ke rumah ibunya, Emily mengatakan pada ayahnya dengan keras bahwa ayahnya tidak boleh menyentuh kotaknya.
          Suatu hari di sekolah, salah satu teman laki-laki di kelas Emily merasa penasaran dengan isi tas Emily yang begitu besar. Diam-diam anak itu menarik tas Emily dan membukanya dan menemukan sebuah kotak kayu. Emily yang menyadari hal itu langsung berteriak dan memukuli anak laki-laki itu. Akhirnya kedua orang tuanya pun dipanggil ke sekolah karena Emily telah menganiaya temannya dan dia harus di skors. Malam harinya sang guru yang menyita kotak milik Emily pun tiba-tiba meninggal karena terjatuh dari lantai atas sekolah.
          Keesokan harinya, Emily meminta ayahnya untuk mengambilkan kotak yang disita sekolah itu. Ayahnya menanyakan kenapa Emily begitu menyukai kotak kayu itu. Emily pun mengatakan bahwa kotak itu adalah temannya bahkan dia bisa bicara dengannya. Ayahnya kaget, tapi dia ingin tahu lebih dalam tentang kotak itu. Sang ayah pun menanyakan temannya itu laki-laki atau perempuan, dan Emily pun menjawab perempuan. Temannya itu bilang bahwa Emily adalah gadis yang spesial. Ayahnya bertanya apakah ayahya bisa bertemu dengan temannya itu? Emily pun menjawab tidak bisa, karena bahkan dia sendiri pun tidak bisa bertemu dengannya.
          Sang ayah semakin yakin bahwa ada yang tidak beres dengan kotak itu. Setelah mengambil kotak itu dari sekolah, sang ayah langsung membuangnya ke tempat penampungan sampah. Sesampainya di rumah, Emily pun marah kepada ayahnya dan mencaci maki ayahnya. Ayahnya marah dan membentaknya kembali. Tiba-tiba Emily ditampar oleh tangan yang tak terlihat. Emily dan Hannah pun mengira bahwa ayahnya yang melakukannya. Padahal ayahnya tidak menyentuh Emily sama sekali. Emily pun semakin marah dan lari dari rumah. Dia pun berlari menuju tempat kotak itu dibuang dan mengambilnya kembali. Sang ayah pun menyusulnya dan Emily tiba-tiba pingsan. Hannah menceritakan kejadian itu pada ibunya sehingga sang ibu marah pada ayah dan melarang ayah menemui Emily lagi.
          Merasa penasaran dengan kotak kayu itu, sang ayah pun membawanya pada seorang profesor untuk menanyakan sebenarnya kotak apa itu. Profesor itu mengatakan bahwa kotak itu biasa digunakan oleh orang Yahudi untuk menangkap iblis dan memenjarakannya di kotak itu. Dan kotak itu pun tidak boleh dibuka lagi. Menyadari bahwa Emiy telah membuka kotak itu, ayah pun berpikir bahwa Emily telah kerasukan iblis yang ada di kotak itu. Dia pun mencari tahu bagaimana cara membebaskan seseorang dari kerasukan. Keesokan harinya, setelah isterinya keluar dari rumah, dia pun mendatangi Emily yang sedang tidur di kamarnya dan mulai membacakan al kitab untuk Emily. Emily yang tidur pun langsung terbangun dan memelototi ayahnya. Saat itu tiba-tiba angin bertiup kencang sehingga membolak balikkan halaman al kitab. Tapi ayahnya tidak menyerah dan terus membacanya. Tiba-tiba angin bertiup makin kencang dan mampu melempar al kitab sampai menabrak dinding kamar. Emily masih memelototi ayahnya dan ayahnya sadar bahwa itu bukanlah putrinya. Dengan sedih dan marah, ayah pun bertanya “ Siapa kau dan apa yang kau inginkan dari putriku?”. Emily tidak menjawab dan terus memelototi ayahnya, namun matanya menangis. Sayang, ibunya segera datang dan mengusir sang ayah pergi.
          Malam harinya, sang ibu mendengar suara tangisan Emily di dapur. Ibunya mendatanginya dan melihat Emily sedang memakan daging mentah di dapur, namun samar-samar masih terdengar suara tangisnya. Ibunya terkejut dan Emily pun lari. Ibunya memanggil-manggil nama Emily, namun Emily menjawab dengan suara lain dan mengatakan bahwa Emily tidak ada di sini. Emily pun menyerang ibunya dengan melempar barang-barang kaca ke kaki ibunya. Ibunya berteriak histeris dan Emily pun menghilang. Tiba-tiba Emily meloncat dan memeluk ibunya dari belakang lalu menangis. Emily telah kembali.
          Esoknya, Emily di bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan CT scan di seluruh tubuhnya. Saat hasilnya keluar, semua orang terkejut karena gambar itu menunjukkan bahwa ada makhluk lain yang  hidup dan bergerak di dalam tubuh Emily. Sang ibu pun baru sadar bahwa dokter tidak bisa menolong putrinya. Di saat yang bersamaan, sang ayah pun pergi ke luar kota untuk mencari perkumpulan pemuka agama Yahudi. Setelah bertemu dengan mereka, sang ayah pun menunjukkan kotak itu pada mereka. Seketika itu juga semua orang yang di sana pun berlari menjauhi kotak itu. Sang ketua mengatakan bahwa itu adalah kotak iblis yang tidak boleh dibuka. Sang ayah pun mengatakan bahwa putrinya telah membukanya. Ketua pun mengatakan bahwa itu sangat buruk. Iblis itu akan memakan jiwa putrinya sampai habis dan menguasai tubuh Emily. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menolong Emily karena itu sangat berbahaya. Satu-satunya cara untuk mengeluarkan iblis itu dari tubuh Emily adalah dengan memanggil nama iblis itu dan mengembalikannya ke dalam kotak. Tapi, sang ayah tidak tahu nama iblis itu. Sang ketua pun tidak dapat berbuat apa-apa lagi dan menyuruh sang ayah untuk memasrahkannya pada takdir Tuhan. Sang ayah marah karena tidak ada yang mau menolongnya, lalu pergi. Kemudian ada salah seorang dari mereka yang menyusul ayah dan mengatakan bahwa sang ketua menyuruhnya untuk menolong Emily. Di perjalanan, si Yahudi mengamati kotak kayu itu dan membukanya. Dia mengamati cermin yang ada di dalam kotak kayu tersebut. Dia memecahkan cermin itu dan dibaliknya terdapat nama si iblis. Abissa.
          Sesampainya di rumah sakit, Emily di bawa ke ruang terapi untuk melakukan ritual  pengeluaran iblis. Semuanya telah dipersiapkan, Emily pun dipegangi oleh ayah, ibu, dan kakaknya. Saat ritual dilaksanakan, Emily memberontak dan menyerang orang-orang di sana, kemudian kabur. Ayahnya mengejarnya, sedangkan sang Yahudi melarang ayahnya karena gadis itu bukan putrinya lagi. Tapi ayahnya tidak ingin kehilangan Emily begitu saja. Dia terus mengejar Emily yang masuk ke kamar mayat. Emily menyerang ayahnya dan ayahnya berusaha melawan seraya berkata ,” Ambil saja nyawaku sebagai ganti putriku.” Keadaan pun kemudian jadi tenang. Sang Yahudi, ibu dan Hannah menemukan Emily yang dipeluk ayahnya. Emily sudah sadar kembali, namun sang ayah tak bergerak. Tiba-tiba tubuh sang ayah terbanting ke tembok. Sang iblis telah berpindah ke tubuh ayah. Sang Yahudi segera memanggil nama si iblis dan membacakan beberapa kata untuk mengembalikan si iblis ke dalam kotak. Dengan usaha keras, si iblis berhasil dikeluarkan dari tubuh sang ayah dan masuk kembali ke dalam kotak. Sang ayah pun selamat. Semuanya saling berpelukan dan keluarga itu pun melanjutkan kehidupannya kembali, menjadi keluarga yang utuh. 

Selasa, 09 April 2013

A STORY OF SMALL INTENTIONS



Sebenarnya ini adalah salah satu serial drama Jepang yang berisi kumpulan kisah-kisah misteri. Namun, kali ini yang akan kita bahas adalah salah satu episodenya, yaitu episode ke-8 yang berjudul “A Story of Small Intentions”. Kisah ini bukanlah kisah horor yang bercerita mengenai kemunculan hantu, setan atau pocong. Kisah ini lebih bercerita mengenai misteri kematian seorang murid SMU yang diduga bunuh diri. Namun, salah satu sahabatnya tidak percaya akan fakta itu. Dia yakin pasti ada fakta lain yang tidak diketahui. Oleh karena itu dia berusaha keras untuk menyelidiki penyebab kematian sahabatnya itu. Ingin tahu detail ceritanya? Simak uraiannya.

Ryo, Tatsuya dan Yoko adalah sahabat dekat sejak SMP. Tatsuya dan Yoko adalah sepasang kekasih. Sedangkan Ryo diam-diam menyukai Yoko. Karena Yoko adalah kekasih Tatsuya, sahabat yang sangat disayangi Ryo, maka Ryo memilih untuk memendam perasaannya. Sekarang mereka kelas 3 SMA. Persahabatan mereka sangat bahagia dan tidak pernah ada masalah. Tatsuya adalah siswa yang baik hati, bersemangat, tampan dan berprestasi. Banyak sekali yang menyukainya. Bahkan Ryo pun merasa beruntung memiliki sahabat seperti Tatsuya.
        Suatu saat pada jam istirahat, Ryo membuka lokernya untuk mengambil sepatu. Saat melihat foto-fotonya bersama kedua sahabatnya itu waktu SMP, Ryo mengambil foto itu lalu mengenang masa lalu mereka. Saat sedang menikmati kenangan-kenangan masa lalu, tiba-tiba sesuatu terjatuh dari atap sekolah dengan bunyi yang sangat keras. Semua orang berteriak histeris dan mengerumuni sesuatu yang jatuh itu. Karena merasa penasaran, Ryo pun mendekati kerumunan itu. Tiba-tiba Yoko datang dan melarangnya melihat. Ryo yang penasaran, tidak menghiraukan peringatan Yoko. Pelan-pelan dia mendekati kerumunan itu, sampai ia berada tepat di depan sesuatu yang jatuh itu. Kakinya langsung lemas dan Ryo pun terduduk ketika melihat sesuatu yang terjatuh dan berlumuran darah itu adalah Tatsuya.
     Tatsuya dinyatakan meinggal karena bunuh diri dengan melompat dari atap gedung sekolah karena terbukti bahwa tidak ada orang lain di atap itu pada saat Tatsuya jatuh. Ryo yang sangat mengenal Tatsuya tidak percaya bahwa Tatsuya bunuh diri. Tidak ada alasan bagi Tatsuya untuk bunuh diri. Selama ini Tatsuya terlihat bahagia dan tidak memiliki masalah. Kalaupun ada masalah, pasti Tatsuya sudah menceritakannya pada Ryo. Saat itu, Ryo bertekad untuk mencari tahu penyebab kematian Tatsuya.
    Di sekolah diadakan acara doa bersama untuk Tatsuya. Masing-masing murid meletakkan bunga di depan foto Tatsuya sambil mendoakannya. Saat tiba giliran Ryo, Ryo tidak dapat menahan air matanya. Sejak kemarin dia terus menangis. Tiba-tiba salah satu murid perempuan yang masih mengantri untuk meletakkan bunga terjatuh lemas nyaris pingsan. Semua orang panik menolongnya. Ryo melihat gadis itu yang dipapah teman-temannya. Gadis itu berambut panjang dan wajahnya pucat. Ryo tidak terlalu menghiraukan gadis itu.
        Beberapa hari setelah kematian Tatsuya, Ryo masih mencari tahu mengenai kematian Tatsuya. Namun, hasilnya nihil. Yoko berusaha menghentikan Ryo karena dia percaya bahwa Tatsuya memang bunuh diri, dan apa yang dilakukan Ryo akan sia-sia. Tapi Ryo tidak menyerah. Dia akan mencari bukti bahwa Tatsuya tidak bunuh diri.
      Suatu pagi, saat dia sedang putus asa, dia naik ke atap sekolah tempat Tatsuya menjatuhkan diri. Tib-tiba dia merasa bahwa ada seseorang yang mengawasinya. Saat dia menengok, ternyata ada seorang gadis yang mengikutinya. Gadis itu pun segera berlari dan Ryo pun mengejarnya. Ryo ingat, gadis itu adalah gadis yang pingsan saat acara pemakaman Tatsuya. Sayang, di tengah pengejaran, Ryo bertemu dengan salah satu temannya.
            “Ryo, apa yang kamu lakukan di atas? Dapat dari mana kamu kuncinya? Cepat kembalikan!”
            “Tidak mau. Beri tahu dulu siapa gadis yang lewat barusan?”
            “Cepat kembalikan kuncinya!”
            “Siapa gadis itu?”
            “Namanya Kasai.”
       Akhirnya Ryo mencari tahu siapa Kasai. Dia penasaran kenapa gadis itu pingsan saat pemakaman Tatsuya, dan kenapa sekarang gadis itu mengikutinya? Ternyata gadis itu berasal dari klub seni lukis. Ryo mendatangi ruangan klub itu dan tidak ada orang di sana. Cuma ada beberapa lukisan, dan ada satu lukisan di dekat jendela yang masih tertutup kain. Jendela itu menghadap ke gedung tempat Tatsuya terjatuh. Ryo berpikir, jika gadis itu sering ada di sini, pasti dia melihat saat Tatsuya terjatuh. Saat Ryo akan membuka kain itu, tiba-tiba ada yang berteriak.
            “JANGAN BUKA!” ternyata dia adalah gadis yang bernama Kasai.
            “Kenapa?” tanya Ryo.
            “Karena lukisan itu merefleksikan diriku.”
            “Apa kamu sering menghabiskan waktu di sini?” tanya Ryo langsung.
            “Iya.”
            “Berarti kamu melihat saat Tatsuya terjatuh dari atap gedung?”
Wajah gadis itu tiba-tiba pucat. “Tidak. Aku tidak melihatnya. Saat itu aku sedang tidak ada di sini.”
“Kau yakin?” tanya Ryo tidak percaya.
“Kenapa? Aku tidak tahu apa-apa. Cepat pergi dari sini!”
“Ryo, kau sedang apa?” tiba-tiba Yoko muncul di sana.
Akhirnya Yoko mengajak Ryo pergi dari ruangan itu. Yoko bercerita pada Ryo bahwa dia tahu gadis bernama Kasai itu. Dulu Kasai menyukai Tatsuya dan memberikan sekotak cokelat dan surat cinta pada Tatsuya. Tapi, Tatsuya menolak gadis itu dan memberikan cokelat itu pada teman-temannya. Kasai sedih dan menangis. Dari cerita Yoko, Ryo semakin yakin bahwa Kasai berhubungan dengan kematian Tatsuya.
Keesokan harinya Ryo dan Yoko kembali mendatangi ruang klub seni itu. Saat membuka pintu, Ryo merasa silau. Ada sesuatu yang menyilaukan di dekat jendela. Ryo pun mendekati jendela dan melihat sekotak cermin merefleksikan sinar matahari sehingga membuat cahaya yang menyilaukan. Iseng, Ryo menggerak-gerakkan cermin itu dan ternyata refleksi cahaya cermin itu bisa mencapai ke gedung seberang. Jika saat itu Tatsuya yang sedang berdiri di atap gedung dan terkena cahaya yang menyilaukan iu maka...
“Apa yang kalian lakukan di sini?” tiba-tiba Kasai sudah ada di pintu. Melihat Ryo yang memain-minkan cermin itu, Kasai langsung panik dan lari. Ryo dan Yoko langsung mengejar gadis itu yang berlari menuju atap gedung. Saat sampai ke atas gedung, gadis itu melarang Ryo dan Yoko untuk mendekatinya.
“Jangan mendekat!!” Ryo dan Yoko pun berhenti mengejar. Mereka takut gadis itu akan bertindak bodoh. Sambil menangis, Kasai pun menceritakan kejadian pada hari kematian Tatsuya. Saat itu Kasai sedang berada di ruang klub seni dan memain-mainkan cermin itu. Kemudian dia melihat Tatsuya berdiri membelakanginya di atap gedung seberang. Dia ingin Tatsuya melihatnya. Sehingga ia menggerakkan cermin itu ke arah Tatsuya. Tatsuya yang terkejut dan silau karena refleksi cahaya dari cermin itu, kemudian limbung dan kehilangan keseimbangan tubuhnya sehingga terjatuh.
“Saat itu aku hanya ingin Tatsuya melihatku. Aku ingin dia tahu bahwa aku ada di sana dan melihatnya. Cuma itu. Semua ini memang salahku. Akulah yang membunuh Tatsuya.” Kansai menangis kemudian naik pagar berusaha melompat dari atap gedung. Ryo dan Yoko terkejut.
“Tidak! Itu bukan salahmu!!” teriak Yoko sambil menangis juga. Untunglah Ryo cepat bertindak sehingga dia bisa menarik Kasai sebelum gadis itu melompat. Kasai yang frustasi pun melepaskan diri dari Ryo dan berlari menuruni tangga. Sayang, dia terpeleset dan jatuh dari tangga. Akhirnya Kasai pun di bawa ke rumah sakit. Sekarang Ryo tahu bahwa kematian Tatsuya bukanlah bunuh diri, melainkan kecelakaan. Lukisan yang tertutup kain di ruang seni itu adalah lukisan wajah Tatsuya yang dibuat oleh Kasai. Ryo dan Yoko pun sudah sepakat untuk merahasiakan kejadian ini.
Setahun pun berlalu. Yoko melanjutkan kuliah di Universitas Tokyo dan pindah ke Tokyo. Sedangkan Ryo masih berada di kota tempat mereka tinggal.Tepat hari peringatan kematian Tatsuya, Ryo pun datang ke sekolah dan meletakkan bunga di tempat Tatsuya terjatuh dan mendoakannya. Saat akan pulang dari sekolah itu, Ryo bertemu dengan Yoko. Akhirnya mereka pun pulang bersama.
Dalam perjalanan pulang, Ryo ingin menanyakan sesuatu pada Yoko. Sebenarnya selama satu tahun, pertanyaan itu terus mengusik pikiran Ryo, namun dia belum dapat kesempat untuk menanyakannya.
“Bolehkah aku bertanya sesuatu?” tanya Ryo pada Yoko.
“Soal apa?”
“Mengenai kematian Tatsuya.” Wajah Yoko tiba-tiba berubah pucat.
“Kenapa? Bukankah semua sudah selesai?” tanya Yoko.
“Igatkah kau saat Kasai akan melompat dari atap gedung, saat itu kau bilang padanya bahwa itu bukan salahnya. Sebenarnya apa maksudmu mengatakan hal itu? Terus terang, hal itu sangat mengusikku sampai sekarang,” tanya Ryo.
“Ternyata kau menyadarinya juga. Memang benar, kematian Tatsuya bukanlah salah Kasai,” jawab Yoko. Ekspresi wajahnya berubah menjadi dingin. Dingin seperti bukan Yoko yang dikenal Ryo.
“Apa maksudmu? Jangan bilang kalau kau...” kalimat Ryo tegantung, dia tidak mampu meneruskannya.
“Benar. Saat itu Tatsuya memang tidak sendirian. Aku juga ada di atap sekolah bersamanya,” jawab Yoko datar. Matanya menerawang. Ryo sangat terkejut. Dia berdiri terpaku tidak mampu bergerak. Dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Yoko pun menceritakan kejadian yang sesungguhnya di hari naas itu.
Waktu itu Tatsuya memanggil Yoko ke atap sekolah dan mengatakan bahwa ia juga akan melanjutkan sekolah di universitas Tokyo bersama Yoko. Namun, ekspresi Yoko bukannya senang, tapi malah marah. Ternyata Yoko sengaja akan sekolah di Tokyo supaya bisa berpisah dari Tatsuya. Tatsuya yang mendengar hal itu sangat kaget dan dia tidak ingin berpisah dengan Yoko. Yoko ingin lepas dari Tatsuya, jika Tatsuya mengikuinya ke Tokyo, maka usaha Yoko selama ini akan sia-sia. Yoko marah pada Tatsuya. Tatsuya sendiri ngotot tidak ingin putus dengan Yoko. Saat itu Yoko melihat sinar yang menyilaukan di belakang Tatsuya. Entah setan apa yang yang merasuki Yoko saat itu sehingga dia bepikir jika Tatsuya lenyap, maka dia bisa bebas dari Tatsuya. Kemudian Yoko pun menyuruh Tatsuya untuk menengok ke belakang. Tatsuya yang tidak tahu maksud Yoko pun mengikuti perintah Yoko. Tepat saat Tatsuya menoleh ke belakang, sinar itu menyilaukan matanya sehingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh dari atap.
Ryo benar-benar tidak percaya apa yang ia dengar. Dia tidak menyangka bahwa yang mencelakai Tatsuya adalah kekasih tatsuya sendiri sekaligus gadis yang dicintai Ryo. Hati Ryo merasa sakit dan dia pun menangis.
“Kenapa? Kenapa kau melakukan ini pada Tatsuya? Kenapa kau ingin berpisah dengannya?” tanya Ryo di tengah isaknya.
“Karena aku menyukai orang lain. Aku tidak ingin membohongi diriku terus menerus,” jawab Yoko yang juga menangis.
“Memangnya siapa yang kau sukai?”
“Kau. Kaulah yang kusukai. Tapi aku tidak bisa bersamamu jika aku bersama Tatsuya. Makanya aku ingin bebas darinya.”
Belum selesai keterkejutannya dengan pengakuan Yoko tentang kematian Tatsuya, sekarang Ryo dikejutkan lagi dengan kenyataan bahwa Yoko menyukainya. Dan yang membuat Yoko ingin mencelakai Tatsuya adalah dirinya. Berarti dialah yang penyebab kematian Tatsuya. Tidak sanggup menerima kenyataan ini, Ryo pun terduduk lemas sambil menangis. Hatinya benar-benar hancur. Tatsuya adalah sahabat yang sangat disayanginya, tapi, gara-gara dia Tatsuya meninggal. Dia tidak pernah menyangka kalau dia sendirilah pembunuh Tatsuya yang sebenarnya. Ryo terus menangis sekencang-kencangnya, menangisi dirinya, menangisi Tatsuya, menangisi Yoko, dan menangisi nasibnya. Dan Yoko pun pergi meninggalkannya sendiri.


Senin, 08 April 2013

DONGENG GRIMM BERSAUDARA

Bagi para pecinta dongeng, dongeng anak-anak, dongeng pengantar tidur, pasti tahu dongeng cinderella, snow white, dan pangeran katak. Dari dongeng-dongeng itu kalian tahu ga pengarangya siapa? Atau malah ga tahu? yang kalian tahu cuma dongengnya aja, tapi ga tahu siapa penciptanya atau pengarangnya? Gak lah ya... Ok, para pecinta dongeng, sudah saatnya kalian tahu siapakah pengarang dongeng-dongeng yang terkenal sepanjang masa itu. GRIMM BERSAUDARA. Pernah dengar namanya? Ya, dialah pencipta dongeng cinderela, snow white, pangeran kodok dan masih banyak dongeng-dongeng terkenal lainnya. 

Kemarin, aku membaca buku kumpulan dongeng karya Grimm Bersaudara yang berjudul Hansel and Gretel. Pasti tahulah dongeng itu. Yup, Hansel and Gretel merupakan dongeng yang mengisahkan perjuangan dua orang kakak beradik untuk bertahan hidup karena dibuang oleh orang tuanya. Namun, di dalam buku itu tidak hanya ada dongeng Hansel dan Gretel aja. Masih banyak dongeng-dongeng karya Grimm Bersaudara lainnya. Selain yang sudah disebutkan di atas, dalam buku tersebut masih ada dongeng Rapunzel, Briar Rose (Putri tidur), gadis angsa, kambing dan 7 anaknya, dan beberapa dongeng terkenal lainnya.Sekarang kita bahas dulu garis besar ceritanya supaya kalian ingat dongeng-dongeng tersebut.

Hansel dan Gretel adalah kakak beradik yang dibuang oleh orang tuanya di hutan lebat (karena hasutan ibu tiri mereka kepada ayahnya) untuk mengurangi beban hidup karena mereka sangatlah miskin. Awalnya, Hansel yang cerdik berusaha mengingat jalan kembali ke rumah dengan bantuan kerikil. Namun, pada saat mereka dibuang kembali, mereka gagal pulang ke rumah karena penunjuk jalan mereka dimakan burung. Akhirnya mereka tersesat di hutan, dan masuk ke rumah penyihir. Penyihir itu mengurung Hansel dan memberinya makanan yang lezat supaya Hansel lekas gemuk dan siap untuk disantap sang penyihir. Sedangkan Gretel di sana dijadikan pelayan oleh penyihir itu. Saat penyihir itu menyiapkan oven, Gretel membodohi penyihir itu sehingga si penyihir masuk ke dalam oven dan Gretel pun menutup oven itu. Kemudian mereka berhasil kabur dan pulang kembali ke rumah dengan membawa emas dan mutiara yang ada di rumah penyihir. Mereka bertemu ayahnya yang sangat merindukan mereka, sedangkan ibu tiri mereka sudah meninggal.

Cinderella, kalian tahu kan ceritanya. Tapi dalam buku ini judulnya adalah Aschenputtel. Sama seperti cinderella, Aschenputtel mempunyai ibu dan saudara tiri yang sangat jahat. Bedanya, sepatu Aschenputel bukanlah sepatu kaca, melainkan sepatu sutera. 

Snow white juga mempunyai ibu tiri yang jahat karena iri akan kecantikan snow white. Akan tetapi, kisah yang sering kita dengar selama ini adalah Snow White akan bangun dari tidurnya karena ada pangeran yang menciumnya.  Versi asli Grim bersaudara berbeda dari film-film kartun yang ada. Setelah Snow White mati karena apel beracun yang dimakannya, dia dimasukkan dalam peti kaca dan diletakkan di atas gunung sampai bertahun-tahun lamanya. Suatu hari ada pangeran yang melihatnya dan ingin membawa peti mati tersebut karena dia tidak bisa berhenti memandangi Snow White. Dalam perjalanan ke istana, prajurit yang membawa peti Snow White tersandung semak-semak sehingga peti itu terguncang dan membuat apel beracun yang ditelan Snow White terlempar keluar dari tenggorokannya. Setelah itu Snow White pun bangun dan menikah dengan pangeran. Tak lupa, Snow White pun mengundang ibu tirinya. Tapi di sana, sang pangeran telah menyiapkan hukuman yang setimpal untuk ibu tiri Snow White.

Rapunzel, selama ini kalian melihat kisah Rapunzel dalam salah satu serial Barbie. Namun, kisah asli versi Grimm bersaudara berbeda dari yang ada dalam cerita Barbie. Rapunzel memang dikurung di sebuah menara oleh ibu angkatnya. Namun, pertemuanya dengan sang pangeran berawal saat pangeran mendengar suara merdu Rapunzel saat menyanyi. Kemudian pangeran naik ke menara untuk melihat Rapunzel. Akhirnya setiap hari mereka bertemu. Sayang, hal itu diketahui oleh ibu angkat Rapunzel yang seorang penyihir. Kemudian dia memotong rambut Rapunzel kemudian membuang Rapunzel di tempat terlantar dan kering. Sedangkan sang pangeran yang sedih karena Rapunzel menghilang, meloncat dari atas menara dan matanya buta karena terluka. Akan tetapi, nyanyian Rapunzel lah yang mempertemukan mereka kembali. Dan air mata Rapunzel menyembuhkan mata pangeran yang buta.

Hampir semua dongeng yang di sana berakhir bahagia. Hanya saja endingnya dan jalan ceritanya ada yang sedikit berbeda dari yang sering diceritakan di film-film animasi. Yang ada di buku adalah versi aslinya, sehingga ada beberapa kekerasan yang biasanya dihilangkan pada saat difilmkan. Seperti pada kisah Aschenputtel (Cinderella), tidak pernah diceritakan bahwa kakak tiri pertamanya telah memotong ibu jarinya supaya sepatu itu muat di kakinya yang besar dan pangeran mempercayainya. Sedangkan kakak keduanya kakinya telah diremas supaya kakinya yang kecil cukup untuk sepatu itu. Namun, pangeran menyadarinya saat melihat kaus kaki mereka yang berlumuran darah. Kemudian pada kisah Snow White, jarang diceritakan tentang hukuman sang Ratu ibu tiri. Hukumannya adalah dia dipaksa memakai sepatu besi berpenjepit yang telah dipanaskan dengan api, kemudian dia dipaksa menari sampai mati. Sangat kejam memang, sehingga bagian itu sering dihilangkan karena dongeng itu djadikan tontonan untuk anak-anak.

Dongeng-dongeng Grimm Bersaudara memang menggambarkan kehidupan manusia di Eropa pada zaman itu yang suka menindas yang lemah, serta banyaknya penyihir jahat yang suka memakan manusia. Kekejaman-kekejaman itu bukanlah fantasi belaka, namun penggambaran sesungguhnya pada masa itu. Meskipun begitu, banyak ni
lai-nilai moral yang dapat dipetik dari dongeng-dongeng tersebut.