Senin, 10 Mei 2021

AUTUMN IN PARIS

Autumn in Paris merupakan salah satu novel tetralogi Ilana Tan. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah Autumn In Paris. Mungkin kisahnya standar, namun Ilana Tan mampu mnegemasny dengan bahasa yang menyentuh hati dan membuat si pembaca mampu merasakan apa yang dirasakan tokoh-tokoh dalam novel itu.


Kisah berawal saat Tara Duppont, gadis keturunan Indonesia Perancis, dikenalkan pada seorang pria Jepang bernama Tatsuya Fujisawa, oleh temannya, Sebastian. Sebastian adalah seorang arsitek yang bekerja sama dengan arsitek dari Jepang, Tatsuya, untuk membangun sebuah hotel di Paris. Di sanalah, Tatsuya dan Tara bertemu. Dan seperti sudah ditakdirkan, Tatsuya dan Tara selalu bertemu secara kebetulan, di bandara, di klub, di kafe saat Sebastian memperkenalkan mereka. Dan terakhir di sebuah kafe saat jam makan siang.

Sebenarnya, kedatangan Tatsuya ke Paris selain karena pekerjaan, juga karena dia ingin mencari ayah kandungnya. Setelah ibunya meninggal, dia baru tahu kalau ayah kandungnya bukanlah ayahnya sekarang yang tinggal di Jepang. Namun, ayahnya adalah adalah orang Prancis yang bernama Jean-Daniel Lemercier. Dia hanya ingin bertemu ayahnya dan menyerahkan surat terakhir ibunya untuk pria itu. Setelah mencari-cari akhirnya Tatsuya menemukan pria itu. Di luar dugaan, pria itu sangat baik. Dia juga bercerita bahwa dia juga mempunyai anak perempuan bernama Victoria. Masalah Tatsuya pun selesai..

Seiring berjalannya waktu, Tara dan Tatsuya pun semakin dekat. Mereka sering makan malam atau jalan bersama. Dan timbulah perasaan cinta dalam hati mereka. Sebastian yang menyadari Tara menyukai Tatsuya segera menanyai Tatsuya akan kesungguhan perasaannya pada Tara. Tatsuya yang merasa sudah tidak ada beban lagi, dengan santai mengakui perasaannya terhadap gadis itu. Dan dia berncana untuk serius dengan Tara.

Namun, di tengah-tengah kebahagiaan perasaan yang mulai bersemi, kenyataan berteriak lain. Saat hadir di acara ulang tahun teman Tara, Tatsuya diperkenalkan dengan ayah Tara, yang tidak lain adalah ayah Tatsuya sendiri. Ternyata nama panjang tara adalah Victoria. Jean Daniel sangat terkejut melihat kedekatan Tara dan Tatsuya. Dia tahu bahwa kedua anaknya itu saling menyukai, dan itu tidak boleh. Tapi bagaimana menjelaskannya pada Tara tanpa melukai perasaannya??

Beberapa hari Tatsuya dan Jean Daniel mulai bersikapp aneh. Tatsuya berharap bahwa dia bukan anak kandung dari laki-laki itu. Akhirnya mereka memutuskan untuk tes DNA, dan hasilnya bahwa Tatsuya memang benar-benar anak kandung Jean Daniel. Pupus sudah harapan terakhir Tatsuya. Mau tidak mau dia harus menjauhi Tara dan menghilangkan perasaannya pada Tara. Tapi apa dia mampu menjauhi gadis itu??

Kebenaran terkuak saat Tatsuya mengalami kecelakaan di lokasi proyek. Tanpa sengaja Tara mendengar pembicaraan ayahnya dengan dokter yang menangani Tatsuya, yang tidak lain adalah sahabat ayahnya sendiri. Seketika itu juga perasaan Tara hancur berkeping-keping. Sikapnya mulai berubah dan dia mulai menjauh dari Tatsuya. Tatsuya kebingungan mencari-cari gadis itu. Dan akhirnya menemukannya di tempat favorit Tara. Tatsuya sadar dia tidak mampu menjauhi gadis itu. Tapi apa yang harus dilakukannya? Dia mencintai Tara tapi dia tidak boleh mencintai gadis itu.

Masalah semakin rumit ketika Tara mulai bersikap dingin terhadap Tatsuya. Bersikap seolah olah tidak ada masalah dan mengatakan bahwa dia bisa menerima kenyataan itu. Tatsuya marah karena merasa Tara menganggap enteng masalah itu. Tapi tara hanya menjawab, ini adalah kenyataan dan mereka harus menerimanya. Memangnya Tatsuya punya solusi yang lain?

Untuk beberapa waktu Tara dan Tatsuya tidak pernah bertemu. Tara kembali seperti biasa, meskipun sering terlihat melamun. Namun, tidak sekalipun dia menyebut nama Tatsuya. Orang-orang di sekitarnya juga mengerti dan tidak berani menyebut masalah Tatsuya. Sebaliknya, Tatsuya berubah menjadi orang lain. Dia  berkerja 3x lebih keras dari biasanya. Dia juga selalu tegang, cepat marah dan selalu dalam suasana hati buruk.

Tatsuya memutuskan untuk kembali ke Jepang. Hanya itulah satu-satunya jalan terbaik untuk mereka berdua. Tidak ada solusi yang menyenangkan untuk masalah mereka ini. Apapun solusinya, tetap membuat mereka terluka. Tapi mau apa lagi, mereka tidak bisa merubah kenyataan. Tara tidak rela jika Tatsuya pergi. Hatinya memang sakit setiap melihat Tatsuya. Tapi apakah dia sanggup jika tidak melihat Tatsuya lagi? Dia tidak ingin Tatsuya meninggalkannya. Tapi dia tidak bisa berkata apa-apa saat Tatsuya mengucapkan perpisahan. Karena jika dia membuka mulut maka tangisnya akan pecah.

Beberapa waktu berlalu setelah Tatsuya kembali ke Jepang. Awalnya, Tara mengurung diri di kamar selama 2 minggu dan tidak bekerja. Tapi kemudian, Tara bisa melewati hari-hari berat itu dan kembali seperti biasanya, ceria dan cerewet. Namun, sepertinya takdir tidak ingin bersikap baik pada Tara. Pada suatu pagi, saat Tara berada di rumah ayahnya, ayahnya mendapat telepon dari Jepang. Dari Ayah Tatsuya. Ayah Tatsuya mengabarkan bahwa Tatsuya mengalami kecelakaan dan koma. Dokter mengatakan bahwa Tatsuya tidak akan selamat, bahkan dia tidak akan bertahan lebih dari tiga hari. Namun sekarang sudah lebih dari tiga hari dan Tatsuya masih bertahan. Barangkali Tatsuya sedang menunggu seseorang sebelum pergi. Itu sebabnya ayah Tatsuya menginginkan Jean Daniel dan Tara datang ke Jepang untuk menemui Tatsuya untuk yang terakhir kalinya. 

Tatsuya mengalami kecelakaan jatuh dari lantai tiga di lokasi proyek yang sedang dikerjakannya. Kondisinya sangat buruk dan mengalami mati otak, sehingga dokter sudah memvonis bahwa Tatsuya tidak akan pernah bangun lagi. Sesampainya di sana, Jean Daniel berusaha menelpon kenalan-kenalan dokter nya yang ada di Paris dan menceritakan kondisi Tatsuya. Namun, semua dokter kenalannya memiliki jawaban yang sama. Tatsuya tidak akan selamat. 

Tara tidak ingin menemui Tatsuay sesampainya di Jepang. Karena jika memang benar Tatsuya masih bertahan karena menunggunya, maka jika Tara menemuinya, Tatsuya akan... Membayangkannya saja Tara ngeri. Dengan dibantu oleh tetangga Tatsuya, Keiko Ishida, Tara pun mengunjungi apartemen Tatsuya. Di sana dia mengetahui bahwa meskpiun selama ini Tatsuya sudah tidak pernah menghubunginya lagi, ternyata Tatsuya masih menyimpan semua foto-foto Tara dan kenangan mereka berdua. Bahkan Tatsuya secara rutin mengirim email pada Sebastian untuk menanyakan kondisi Tara. Tara sangat terkejut dan menangis sejadi-jadinya. Dia tidak tahu bahwa Tatsuya begitu menyayanginya. Dan dengan berat hati, Tara harus mengambil sebuah keputusan. Dia harus merelakan Tatsuya.

Dengan perasaan hancur, Tara pun menemui Tatsuya yang terbaring koma. Dia pun mengatakan pada Tatsuya bahwa dia akan baik-baik saja meskipun tidak ada Tatsuya. Dia akan menangis sebentar saja setelah itu dia akan kembali menjadi Tara yang biasanya. Jadi Tatsuya tidak perlu mengkhawatirkannya. Tara melihat air mata mengalir dari mata Tatsuya. Dia pun mengira Tatsuya bisa mendengarnya. Kemudian, Tara pun menutup kalimatnya dengan mengatakan bahwa dia mencintai Tatsuya. Setelah mengucapkan hal itu, Tatsuya pun menghembuskan nafas terakhirnya.