Minggu, 11 September 2011

THE SNOW QUEEN

Dikisahkan, para iblis membuat sebuah cermin besar yang dapat merubah kebaikan menjadi keburukan jika melihat cermin itu. Para iblis berencana untuk memasukan cermin itu ke surga dengan membodohi Malaikat dan Tuhan. Tapi ternyata, saat mereka berusaha membawa masuk cermin itu ke surga, cermin itu bergetar hebat dan akhirnya pecah menjadi serpihan-serpihan yang jatuh ke bumi. Apabila serpihan kaca itu terkena mata dan hati manusia, maka hati mereka akan beku seperti es, dan mata mereka akan menjadi seperti cermin itu, yang tidak bisa melihat kebaikan, namun hanya melihat keburukan dari orang lain.
Beberapa tahun kemudian ada seorang anak laki-laki kecil, Kay, dan seorang gadis kecil, Gerda, tinggal bersebelahan di suatu kota besar. Rumah mereka sangat dekat dan mereka memilii kebun bunga tempat bermain bersama. Dan mereka menjadi sangat dekat dan saling menyayangi satu sama lain sebagai teman bermain. Suatu hari, nenek Kay bercerita tentang Ratu Salju kepada mereka. Ratu Salju adalah penguasa dari seluruh salju, dan dia akan terlihat saat sedang turun salju yang lebat. Pada suatu malam di musim dingin, melalui jendela, Kay melihat Ratu Salju di taman bunganya. Ratu itu memberi isyarat pada Kay untuk datang padanya. kay takut dan menutup kembali jendelanya.
Pada musim semi berikutnya, Gerda belajar menyanyi lagu yang sering dinyanyikannya bersama Kay. "Where the roses deck the flowery vale, there, infant Jesus thee we hail!". Karena bunga mawar telah tumbuh di taman mereka, maka Gerda selalu teringat cintanya pada Kay jika melihat bunga mawar.
Pada musim panas yang cerah itulah, kay terkena serpihan kaca iblis yang pecah saat sedang membaca buku bersama gerda di taman bunga mereka. Sejak saat itu, kepribadian Kay berubah. Ia menjadi dingin, dan kejam. Ia merusak taman bunga mereka, mengolok-ngolok neneknya, dan tidak memperdulikan Gerda lagi, karena baginya semua orang hanya terlihat buruk di matanya. Satu-satunya hal yang indah baginya adalalh kepingan alju kecil yang hanya bisa ia lihat dengankaca pembesar.
Pada musim dingin berikutnya, Kay bermain ski di tempat ia biasa bermain dengan Gerda. Dia bermain terlalu jauh sampai tiba-tiba Ratu Salju mendatanginya dan membawanya pergi. Ratu Salju mencium Kay dua kali. Yang pertama untuk membuat Kay tidak merasa dingin, yang kedua untuk membuat Kay melupakan Gerda dan keluarganya. Ratu Salju membawa Kay ke istananya yang berada di Lapland, dekat kutub utara.
Sementara itu, orang-orang mengira bahwa Kay telah mati tenggelam di sungai yang dingin.Gerda yang patah hati karena hilangnya Kay, pergi dari rumah untuk mencari Kay. Dia melemparkan sepatu barunya ke sungai untuk bisa dia tukarkan dengan Kay. Tetapi sepatu itu tidak tenggelam, seolah memberitahu gerda bahwa Kay tidak tenggelam di sungai. Kemudian Gerda menemui seorang penyihir tua untuk membantunya menemukan Kay. Namun penyihir itu menginginkan Gerda tinggal dengannya selamanya, sehingga ia membuat Gerda melupakan Kay. Namun, suatu waktu Gerda melihat bunga mawar yang membuatnya ingat kembali pada Kay. Lalu Gerda pun kabur dari rumah penyihir tua itu dan bertemu dengan seekor gagak. Gagak itu memberitahu Gerda bahwa Kay berada dalam istana sang Putri. Gerda pun datang ke istana putri dan bertemu sang putri dengan pangerannya yang mirip dngan kay. Gerda menceritakan kisahnya pada sang putri, kemudian sang putri memberi bantuan dengan memberikan pakaian yang hangat pada Gerda dan pemandu yang baik. Saat melakukan perjalanan, Gerda ditangkap oleh perampok lalu dibawa ke istana perampok itu. Di sana, Gerda bertemu dengan seorang gadis pencuri. Gadis penbcuri itu memiliki seekor merpati yang memberitahu Gerda bahwa dia melihat kay dibawa oleh Ratu Salju ke Lapland. Para tawanan rusa mengatakan bahwa dia tahu bagaimana untuk pergi ke Lapland, karena itu adalah rumah mereka. Kemudian gadis perampok itu membebaskan Gerda dan rusa sehingga mereka bisa pergi ke Lapland ke istana Ratu Salju. Mereka berhenti di rumah wanita Finn. Wanita Finn itu memberitahu rusa rahasia kekuatan yang dimiliki Gerda untuk menyelamatkan Kay ada di dalam hati kecilnya yang tulus. " Aku tidak bisa memberinya kekuatan lebih dari yang sudah ia miliki sekarang.Apa kau tidak bisa melihat betapa hebatnya kekuatan itu? Dia tidak bisa menerima kekuatan dari saya yang lebih besar dari yang dia miliki sekarang, karena kekuatan yang dimilikinya itu terdiri dari kemurnian dan ketulusan hati. Apabila dia tidak berhasil menyingkirkan serpihan kaca dari mata Kay, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantunya."
Ketika Gerda sampai di istana Ratu Salju, ia diserang oleh kepingan salju yang menjaga istana itu. Satu-satunya hal yang mengalahkan mereka adalah Dengan doa Gerda pada Tuhan sehingga munculah asap yang berbentuk malaikat yang melindunginya dari serpihan salju sehingga ia dapat masuk ke dalam istana.
Di dalam istana, Gerda melihat Kay yang berada di dekat danau es yang disebut sebagai "The Mirror of Reason", tempat singgasana ratu Salju. kay diberi tugas oleh Ratu salju bahwa ia harus menggunakan potongan-potongan es sebagai komponen dari teka-teki Cina untuk membentuk karakter dan kata-kata. Jika ia mampu membentuk kata "keabadian" (Denmark: Evigheden) Ratu Salju akan melepaskan dia dari kekuasaan dan memberinya sepasang sepatu. Gerda mendatangi Kay dan menangis. Air mata Gerda yang menetes mengenai tubuh Kay, membuatnya terasa hangat dan melelehkan hatinya serta membakar habis serpihan cermin iblis yang ada di dalam hatinya.Kay menangis dan mencabut serpihan kaca dari matanya. Gerda mencium Kay beberapa kali sehingga Kay menjadi ceria dan sehat lagi, matanya kembali berkilau dan pipinya merona merah: ia telah diselamatkan oleh kekuatan kasih Gerda. Kemudian mereka menari mengelilingi danau. serpihan es yang harus dieja Kay tadi terjatuh, dan mereka berusaha untuk mengeja kata "keabadian". Dan mereka berhasil. Bahkan jika Ratu Salju kembali pun, ia wajib untuk membebaskan Kay karena telah berhasil menyelesaikan tugasnya.
Kay dan Gerda kemudian meninggalkan istana Ratu Salju dan kembali ke rumah mereka. Sesampainya di rumah, tidak ada yang berubah. tetapi mereka telah berubah menjadi dewasa. Dan mereka senang karena yang mereka lihat sekarang adalah musim panas.

(Penulis Asli: Hans Christian Anderson)

3 komentar:

  1. Thanks cerita nya tpi bukan yg asli plizz cerita yg asli pasti lebih seru

    BalasHapus
  2. Wah bagus banget ceritanya, dan bikin terharu deh

    BalasHapus