Siapa yang ga kenal sama Detective Conan?? Serialnya aja udah sampai 800 chapter lebih. Dari semua chapter yang ada, menurut gue, cuma chapter yang satu ini yang paling keren. Simple, sederhana, tapi mengena dan ga bisa ditebak. Dan yang paling penting, menyentuh hati.
Cerita berawal saat Mouri, Ran dan Conan menghadiri pesta lajang teman SMA Mouri yang akan menikah, Banba Raita. Banba Raita dan Hatsune akan menikah besok. Mereka merupakan pasangan yang amat serasi. Mereka memliki tanggal lahir, golongan darah yang sama. Bahkan satu sama lain bisa saling mengetahui apa yang dipikirkan tanpa saling bicara. Saat sedang mengbrol dengan Mouri, Ran dan Conan, tiba-tiba ada pelayan kafe yang menjatuhkan kue sehingga Banba menginjak kue itu. Setelah kejadian itu, Hatsune mohon diri untuk pegi ke salon kuku dan menghias kukunya sebentar. Saat itu di luar sedang hujan lebat.
Setelah hatsune pergi, Banba tiba-tiba menerima telepon dan masu kke kamar kecil. Beberapa saat, keluarlah seorang pria setengah baya dari kamar kecil dan meminta pada si pelayan untuk mengambikan bourbon. Sedangkan Banba kembali ke pesta dan bersenang senang denan teman wanitanya yang lain. Sesaat kemudian Banba menerima email dari Hatsune yang mengatakan bahwa 30 menit lagi Hatsune akan kembali dan menunjukkan kuku barunya. Beberapa menit pun berlalu, tiba-tiba Banba menabrak si pelayan kafe lagi dan tangannya berdarah. Setelah itu, dia mendapat telepon dari Hatsune dan Hatsune tiba-tiba mengatakan selamat tinggal sambil menangis. Banba yang kebingungan pun bertanya-tanya.Tiba-tiba dari arah parkiran terjadi ledakan dan sebuah mobil terbakar. Mouri segera menyuruh Ran untuk menelepon polisi dan pemadam kebakaran.
Ternyata yang terbakar adalah Hatsune dan mobilnya. Dia tewas karena terbakar sampai hangus. Banba sangat terkejut. Dia tambah terkejut ketika bukti-bukti yang ditemukan mengarah bahwa Hatsune dibunuh dan Banba yang membunuhnya. Hal itu karena pada kuku palsu Hatsune yang terlepas terdapat kulit, di mana DNA kulit itu sama dengan DNA yang ada pada sisir Banba yang ditemukan di mobil Hatsune. Masalah semakin rumit ketika pria yang memesan bourbon mengatakan bahwa si pelayan kafe adalah kekasih Hatsune. Pria itu mengaku bahwa dia adalah detektiv yang disewa Banba untuk menyelidiki Hatsune yang diam-diam pernah bertemu pria asing. Si pelayan kafe pun tidak terima dan akhirnya mengaku bahwa dia juga detektif yang disewa Hatsune untuk meyelidiki Banba dan latar belakangnya.
Si pelayan kafe akhirnya bercerita pada inspektur Megure, Takagi, Conan dan Mouri bahwa Banba dan Hatsune merupakan korban kebakaran sebuah apartemen sewaktu mereka masih balita. Karena masing-masing orang tua mereka tewas dan identitas mereka tidak diketahui, akhirnya mereka ditampung di panti asuhan yang sama. Namun Banba segera diadopsi oleh keluarga lain. Sedangkan Hatsune masih tinggal di panti. Setelah itu, Hatsune menyuruh si pelayan untuk berhenti menyelidiki. Dia bilang, Hatsune sendiri yang meneruskannya.
Banba segera diseret ke kantor polisi karena semua bukti mengarah kepadanya. Apalagi dia punya luka yang kesannya disengaja, seolah olah untuk menutupi luka cakaran Hatsune. Namun, Conan menyadari sesuatu. Dia pun segera berlari ke TKP dan menemukan satu lagi kuku palsu yang lepas. Dia segera meminta petugas untuk memeriksa semua DNA yang menempel pada kuku tersebut. Setelah itu, dia segera menembak Mouri dengan peluru bius dan mengugkap kebenaran.
Sesaat sebelum keluar dari kafe bersama polisi, Mouri (Conan) melarang Banba untuk keluar. Dan menyuruh Banba untuk menunjukkan alas sepatunya yang masih ada bekas krim kue yang diinjaknya tadi. Jika Banba memang tadi membakar Hatsune, maka krim itu akan hilang karena kena air hujan. Sedangkan Banba dengan polosnya mengikuti kemauan polisi untuk keluar kafe tanpa sadar takut bukti alibinya akan hilang. Hal itulah yang membuktikan bahwa Banba tidak bersalah.
Inspektur Megure pun bertanya, lantas bagaimana dengan DNA yang sama antara kulit di kuku palsu dengan sisir? Maka Mouri (Conan) pun mulai menjelaskan.
"Tidakkah kalian berpikir jika itu adalah kulit Hatsune sendiri?"
"Tapi di dunia ini tidak mungkin dua orang memiliki DNA yang sama."
Tidak lama kemudian hasil analisa kuku kedua telah keluar dan menyatakan bahwa kulit di kuku itu adalah kulit Hatsune sendiri.
Mouri (Conan) pun menjelaskan, pada saat balita Banba dan Hatsune sama-sama kehilangan orang tuanya saat kebakaran. Tapi karena berbeda jenis kelamin dan tidak diketahui indetitasnya, mereka langsung dibawa ke panti dan diadopsi orang lain. Setelah dewasa, mereka bertemu kembali dan memiliki kesamaan tanggal lahir, golongan darah serta ketertarikan yang tidak mampu dihindari. Tentu saja, karena Banba dan Hatsune adalah saudara kembar.
Setelah mendapat info dari detective yang disewanya, Hatsune pun melanjutkan penyelidikannya sendiri dan menyewa kontraktor untuk memeriksa DNA nya dengan Banba. Sesaat sampai di kafe kembali setelah dari salon kuku, Hatsune mendapat telepon dari sang kontraktor yang menyatakan bahwa mereka adalah saudara kembar dan terlarang untuk menikah. Sang kontraktor yang menyadari bahwa Hatsune dan Banba akan menikah besok pun tidak punya pilihan lain sehingga dia langsung menghubungi Hatsune tanpa bepikir akibatnya pada gadis itu. Hatsune yang terguncang pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan membakar dirinya sendiri. Ya, kembali ke dalam kobaran api. Seperti saat dia terpisah dari Banba sewaktu kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar