Pagi yang cerah. Sungguh menyenangkan, apalagi melihat wajah ketiga orang bodoh yang ketakutan di hadapanku ini.
" Sungguh Kyu, aku benar-benar lupa. Aku sibuk mengerjakan PR ku sendiri. Jadi aku lupa menyalinnya untukmu. Kau kan pintar, kenapa tidak kau kerjakan sendiri?" kata Sungmin dengan gemetaran.
" Kau berani melawanku? berhentilah bicara yang tidak berguna. Hey, kau Kim Ryewook! Kenapa kau melihatku seperti itu? kau tahu, melihat wajahmu saja sudah membuatku muak!" ucapku sangar. Sebenarnya aku ingin tertawa. Tapi sungguh menyenangkan melihat wajah-wajah bodoh ini ketakutan. Kulanjutkan saja aksiku.
" Tidak. Tidak apa-apa, Kyu!" jawab Ryewook sama gemetarannya.
" Kenapa kau memegang tasmu erat-erat? Kemarikan tasmu!" perintahku pada si gendut Shindong.
" Jangan Kyu!" rengek si gendut sambil memegang erat tasnya. Tapi karena ketakutan, si bodoh ini pun tidak mampu mempertahankan tasnya. Saat ku buka tasnya, kutemukan kotak bekal yang cukup besar yang berisi penuh makanan. Aku pun tertawa mengejek.
" Hahaa. Wajar sekali badanmu seperti itu. Selera makanmu benar-benar mengerikan. Kubantu kau diet."
" jangan Kyu!" rengek Shindong.
Kemudian akupun melempar kotak makannya ke jalan. Tepat pada saat itu, kotak makanan itu mendarat di hadapan sepasang kaki. Saat kulihat, ternyata kaki itu milik seorang gadis berambut panjang, murid sekolah ini juga. Ekspresi Wajah gadis itu amat datar, dia memandang kotak makanan itu kemudian mengalihkan pandangannya pada kami. Tapi, ekspresi wajahnya tidak berubah dan tetap datar. Lalu dia melangkah pergi seolah tidak terjadi apa-apa. Baguslah. Intermezo. Aku pun melupakannya dan kembali mengganggu tiga orang bodoh ini.